Misteri Sunan Giri

Pengalaman misteri yang dialaminya, memang bukan hanya satu dua kali saja terjadi. Bahkan sejak Thalib masih anak-anak, sudah pernah merasakan hal-hal yang ganjil menurut kacamata orang biasa. Dia masih ingat, waktu Thalib kecil pulang nonton wayang, malam-malam, jalan sendirian, sempat terbersit rasa takut lantaran bingung jalan menuju pulang. Tahu-tahu ada seorang lelaki yang menemani perjalanannya. Thalib mengikuti saja jalan yang ditempuh lelaki itu. Sampai suatu ketika, manakala jalanan sudah terasa jelas dikenal menuju rumahnya, tahu-tahu lelaki tadi menghilang. Entah kemana.

Pengalaman misteri lainnya, adalah ketika dalam sebuah perjalanan menuju Gresik, hujan turun, hari menjelang malam, Thalib berada di suatu daerah tegalan yang jauh dari rumah penduduk. Dengan sepeda motornya, Thalib segera menuju ke satu-satunya bangunan di kebun mentimun itu, sebuah warung sederhana berupa gubuk. Thalib segera memesan kopi. Sang penjual kemudian memasakkan air. Namun yang menarik, cara masak airnya dengan menggunakan kaleng bekas yang digantung di atas kayu yang dibakar.

”Maaf, adanya ya seperti ini,” ujar si penjual minta dimaklumi.

“ Inggih, tidak apa-apa,” jawab Thalib.

Sambil menunggu air mendidih, mata Thalib menangkap sebuah benda logam terselip di dinding bambu warung tersebut. Dia bertanya pada si empunya warung:

“Itu apa?”

“Ah, bukan apa-apa, saya temukan di tegalan.”

Thalib terdiam. Kemudian pemilik warung segera menukas:

”Sampeyan mau ta?”

”Boleh?”

”Iya monggo kalau mau”

Begitulah, setelah diamat-amati, ternyata benda logam yang sepintas terlihat kurang terurus itu sangat mirip dengan mata tombak. Sebagai penggemar benda-benda pusaka, Thalib merasa senang, dan berjanji ada dirinya sendiri akan merawatnya dengan baik-baik. Singkat cerita, sesampainya di rumah, benda itu kemudian diletakkan di atas almari. Hari-hari berlalu, Thalib sudah hampir lupa dengan benda tersebut, sampai suatu ketika dia mendapat laporan dari isterinya:

”Tapi ada orang ke sini, laki-laki, pakai sorban, pakaiannya putih.”

”Apa yang dia bilang?”

”Katanya dia minta sarung…”

Thalib langsung mengira, mungkin lelaki itu seoang dhuafa yang memang sedang membutuhkan bantuan.

”Ya sudah, kalau ke sini lagi kasih saja sarung,” pesannya pada isterinya.

Lewat beberapa hari, untuk kali kedua, Thalib lagi-lagi mendapatkan laporan yang sama. Ada tamu berpakaian putih-putih, pakai sorban, minta sarung. Sesuai pesan Thalib, isterinya memberikan sarung pada lelaki tadi. Namun, apa yang terjadi?

”Tolong sampaikan pada suami ibu, saya tidak butuh sarung, tidak butuh uang, coba lihat ini….” ujarnya sambil menunjukkan segepok uang.

Istri Thalib tentu saja kaget. Tidak paham maksudnya. Belum sempat berkata-kata, lelaki tadi melanjutkan:

”Sepertinya Bapak itu lupa dengan janjinya sendiri. Tolong ingatkan ya Bu…..”

Kemudian, lelaki tadi keluar tanpa tahu kemana perginya.

Thalib sangat penasaran dengan dua kali kejadian misterius itu. Malam harinya, dia mencoba semedi, berusaha mencari jawaban, siapa sesungguhnya lelaki tak dikenal itu. Ternyata, ada jawaban, bahwa lelaki bersorban itu adalah Sunan Giri, yang menagih janji Thalib untuk merawat mata tombak yang pernah diberikan oleh pemilik warung di tegalan dulu itu. Thalib merasa berdosa, dan sesegera mungkin memberikan sarung (wadah) bagi mata tombak tersebut dan melakukan perawatan sebagaimana mestinya.

Rasa penasarannya tidak hanya berhenti di situ. Suatu hari Thalib mengulang kembali perjalanan saat melewati kebun mentimun di daerah antara Bunder dan Cerme Gresik dulu. Dia ingat-ingat betul, tempat mana ada warung yang menjual kopi dan penjualnya memberikan mata tombak itu. Setelah dia yakin, ternyata, daerah itu lahan kosong. Sama sekali tidak ada bangunan sedikitpun. Sampai-sampai sempat ditanyakan pada orang yang kemudian ditemuinya, bahwa sepanjang yang diketahui belum pernah ada bangunan apapun di daerah itu, meski berupa gubuk sekalipun. Aneh.

1 Comment

  1. dicky(murid akar rumput) said,

    April 15, 2009 at 10:17 am

    assalamu`alaikum
    hhe hee he
    ternya misteri yang di alami eyang memang seru dan juga biografi eyang yang bisa membuat inspirasi bagi anak muda untuk di contoh.
    kalau bisa semua pengalaman eyang alami di ceritakandong pada murid eyang agar dapat menjadi motivasi.terimakasi,,` walaikum salam


Leave a comment