Bedol Karya Padepokan Akar Rumput

Gunakan Daun Siwalan untuk Wayang Lontar

Daun lontar merupakan daun paling “terhormat” di Indonesia. Sebab, daun itu dipilih sebagai tempat menyimpan ilmu pengetahuan. Hal tersebut ternyata menginspirasi Thalib Prasodjo untuk memanfaatkan tanaman siwalan itu sebagai bahan pembuatan wayang. Dia menyebutnya dengan wayang lontar. Read the rest of this entry »

Setahun Pedepokan Akar Rumput

SIDOARJO – Genap setahun usia Pedepokan Akar Rumput. Kemarin (10/2) pendiri pedepokan Tholib Prasodjo merayakan dengan menggelar pertunjukan seni dan budaya dari seniman Sidoarjo. Wadah kegiatan seni terapan di Sidoarjo itu berdiri pada 10 Februari 2008 lalu. Kegiatan tersebut dihadiri puluhan seniman dari Sidoarjo, Surabaya, dan Mojokerto. Selain seniman, hadir pula Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sidoarjo Emy Susanti Hendrarso, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Jalaluddin Alham, dan anggota dewan Chandra Nontah. Dalam kesempatan tersebut, Emy mengatakan, Dekranasda mendukung penuh kegiatan seniman di Sidoarjo. Menurut dia, Galeri Dekranasda di pertokoan GOR Delta akan diberi ruang khusus untuk memamerkan seluruh karya seni seniman Sidoarjo. ”Kami bantu memublikasikan dan memasarkannya,” tutur Emy.(nuq/ib)

Jawa Pos, Rabu, 11 Februari 2009

Kembangkan Sastra Lisan dengan Wayang Suket

SIDOARJO – Budayawan Thalib Prasodjo terus berkreasi. Pria yang akrab disapa Eyang Thalib itu kemarin mendemonstrasikan pembuatan wayang suket dan memainkan beberapa lakon unik secara sederhana. Read the rest of this entry »

Eyang Thalib Buka Sekolah Seni Gratis

SIDOARJO – Ke manakah generasi muda Sidoarjo bisa mengasah jiwa dan kreasi seni? Cobalah Padepokan Akar Rumput! Budayawan Thalib Prasodjo, 76, membuka sekolah seni tersebut secara gratis. “Saya memulainya Januari ini untuk mengawali 2008,” tutur seniman yang akrab dipanggil Eyang Thalib itu. Read the rest of this entry »

M Thalib Prasojo Pamerkan 75 Lukisan di Ultah ke 75

pameran-1.jpg
Kapanlagi.com – Perupa serbabisa, M Thalib Prasojo, yang memasuki usia 75 tahun, akan memamerkan 75 lukisan dan karya senirupa lainnya di gedung Krishna Mustadjab, Yayasan Pendidikan Kesenian AKSERA, Surabaya, 17-24 Juni mendatang. Read the rest of this entry »

Nasib Guru: Kepuasan Batin Tak Bisa Diukur

Usianya sudah uzur, tetapi semangat dan gairah untuk berbagi ilmu dan pengalaman, bagaikan air yang terus mengalir. Imbalan honor sebagai guru tidak tetap bukan motif utama, melainkan kepuasan batin tatkala melihat anak didiknya berhasil dalam mengarungi kehidupan. Read the rest of this entry »

Thalib Prasojo, Pematung Monumental

PATUNG perunggu Wage Rudolf Soepratman kini berdiri kokoh di areal makam pencipta lagu Indonesia Raya itu. Kehadiran patung di makam yang terletak di Jalan Raya Kenjeran, Surabaya, itu tak sekadar mempercantik, tapi jauh memiliki ruh yang seolah menyatu dengan kehebatan sang komponis. Read the rest of this entry »

Serangan AS Harus Dicegah

BAGI seorang seniman generasi tua seperti Thalib Prasojo, perang selalu menyengsarakan umat manusia. Sebab itu, sedapat mungkin perang yang hendak dilancarkan oleh Amerika Serikat atas Irak dicegah. “Yang paling mendasar tuntutan manusia itu tentrem. Jadi, jangan lagi abad ini dijadikan abad kekerasan, tapi abad kedamaian,” katanya di sela-sela aksi demonstrasi Seniman Indonesia Anti Perang di depan Konjen AS di Surabaya. “Irak itu tanpa perang sudah menderita,” katanya. Jika perang meletus, ibaratnya timun musuh durian. “Ya, menang durian karena timun itu lunak. Sedangkan durian itu lancip-lancip,” tuturnya mempersonifikasikan Irak dengan buah mentimun, Amerika Serikat sebagai buah durian. (TIF)

Kompas, 19 Maret 2003